Perkembangan Kebudayaan Islam pada Abad Pertengahan

Setelah Sultan Sulaiman meninggal dunia, terjadilah perebutan kekuasaan di antara putra-putranya. Hal ini yang menyebabkan Kerajaan Turki Usman mulai mundur. Akan tetapi, meskipun terus mengalami kemunduran, kemunduran ini untuk masa beberapa abad masih dipandang sebagai negara yang kuat, terutama dalam bidang militer. Kerajaan ini memang masih bertahan lima abad lagi setelah itu.

Kemajuan dan perkembangan ekspansi Kerajaan Turki Usmani yang demikian luas dan berlangsung dengan cepat itu diikuti pula oleh kemajuan-kemajuan dalam bidang-bidang kehidupan. Bidang-bidang itu adalah militer, pemerintahan, ilmu pengetahuan, budaya, dan agama.

1. Bidang Militer

Untuk pertama kali, kekuatan militer kerajaan ini mulai diorganisasi dengan baik dan teratur ketika terjadi kontak senjata dengan Eropa. Ketika itu, pasukan tempur Kerajaan Turki Usmani sudah terorganisasi. Pengorganisasian yang baik, taktik, dan strategi tempur militer Kerajaan Turki Usmani berlangsung tanpa halangan berarti. Namun, tidak lama setelah kemenangan tercapai, kekuatan militer ini melemah. Kesadaran prajuritnya menurun. Mereka merasa dirinya sebagai pemimpin-pemimpin yang berhak menerima gaji. Akan tetapi, keadaan tersebut segera dapat diatasi oleh Orkhan dengan jalan mengadakan perombakan besar-besaran dalam tubuh militer.

2. Bidang Pemerintahan

Keberhasilan ekspansi Kerajaan Turki Usmani dibarengi pula dengan terciptanya jaringan pemerintahan yang teratur. Dalam mengelola wilayah yang luas, sultan-sultan Turki Usmani senantiasa bertindak tegas. Dalam struktur pemerintahan, sultan merupakan penguasa tertinggi. Ia dibantu oleh Sadr 01-Azam (perdana menteri) yang membawahi pasya (gubernur). Gubernur mengepalai daerah tingkat I. Di bawahnya terdapat beberapa orang az-zanariq atau al-`alawiyah (bupati).

Untuk mengatur urusan pemerintahan negara, Sultan Sulaiman I menyusun sebuah kitab undang-undang (qanun). Kitab tersebut diberi nama Multaqa al-Abhur yang menjadi dasar hukum di Kerajaan Turki Usmani hingga datangnya reformasi pada abad ke-19. Berkat jasanya tersebut, Sultan Sulaiman I mendapat gelar al-Qanuni.

3. Bidang Budaya

Kebudayaan di wilayah Turki Usmani merupakan perpaduan berbaga: macam kebudayaan, di antaranya kebudayaan Persia, Bizantium, dan Arab. Dari kebudayaan Persia, mereka banyak mengambil ajaran-ajaran tentang etika dan tata krama dalam istana raja-raja. Organisasi pemerintahan dan kemiliteran banyak mereka serap dari Bizantium. Ajaran-ajaran prinsip¬prinsip ekonomi, sosial, kemasyarakatan, keilmuan, dan huruf mereka terima dari bangsa Arab.

4. Bidang Ilmu Pengetahuan

Sebagai bangsa yang berdarah militer, Kerajaan Turki Usamani lebih banyak memfokuskan kegiatan mereka dalam bidang kemiliteran. Dalam bidang ilmu pengetahuan, mereka tidak begitu menonjol. Oleh karena itu, dalam khazanah intelektual Islam, kita tidak menemukan ilmuwan terkemuka dari Kerajaan Turki Usmani. Namun demikian, mereka banyak berkiprah dalam pengembangan seni arsitektur Islam berupa bangunan¬bangunan masjid yang indah, seperti Masjid al-Muhammadi atau Masjid Jami Sultan Muhammad al-fatih, Masjid Agung Sulaiman, dan Masjid Abu Ayyub al-Ansari. Masjid-masjid tersebut dihiasi kaligrafi yang indah. Salah satu masjid yang terkenal dengan keindahan kaligrafinya adalah masjid yang berasal dari sebuah gerak bernama Aya Sofia. Hiasan, kaligrafi itu, menjadi penutup gambar-gambar Kristiani yang ada sebelumnya.

Sulaiman al-Qanuni juga membangun masjid, sekolah, rumah sakit, gedung, makam, jembatan, saluran air, vila dan pemandian umum di berbagai kota. Menurut sebuah sumber 235 buah dari bangunan itu dibangun di bawah koordinasi Sinan, seorang arsitek dari Anatolia.

Untuk anda yang membutuhkan versi dokumennya silakan download disini.

One Response to Perkembangan Kebudayaan Islam pada Abad Pertengahan

  1. Mr WordPress says:

    Hi, this is a comment.
    To delete a comment, just log in, and view the posts’ comments, there you will have the option to edit or delete them.

Leave a comment